Category Archives: Publikasi

BI: Inflasi Lebaran Terkendali


inflasi juli'14

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/05/101920126/BI.Inflasi.Lebaran.Terkendali?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Kknwp

JAKARTA, Bank Indonesia (BI) menyatakan meski mengalami peningkatan, inflasi Juli 2014 sesuai dengan pola musiman Lebaran dah tetap terkendali. Inflasi IHK bulan Juli mencapai 0,93 persen (month to month/mtm).

Menurut BI, inflasi Lebaran tahun ini sedikit membaik dibandingkan laju inflasi Lebaran dalam 3 tahun terakhir yang rata-rata mencapai 1 persen (mtm). Secara tahunan inflasi IHK mencapai 4,53 persen (year on year/yoy), masih melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak awal tahun 2014.

“Bank Indonesia menilai inflasi hingga Juli 2014 ini masih sejalan dengan pencapaian sasaran inflasi 4,5 plus minus 1 persen pada 2014 dan 4,0 plus minus 1 persen pada 2015,” tulis Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam pernyataan resmi, Selasa (5/8/2014).

Pada musim Lebaran kali ini, kenaikan inflasi bulan Juli terutama terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi. Inflasi volatile food mencapai 2 persen (mtm) atau 2,63 persen (yoy) terutama disumbang komoditas ikan segar, beras, daging sapi dan bawang merah.

Sementara itu, inflasi inti masih terkendali dan relatif stabil mencapai 4,64 persen (yoy). Hal ini didukung oleh masih menurunnya harga komoditas global dan menguatnya nilai tukar rupiah, permintaan yang masih termoderasi, serta ekspektasi inflasi yang terjaga.

BI menyatakan akan terus mencermati berbagai risiko inflasi di semester II-2014, seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat El Nino dan dampak dari pembatasan konsumsi BBM bersubsidi yang mulai diterapkan sejak 1 Agustus 2014.

“Untuk itu, Bank Indonesia secara konsisten akan menempuh langkah-langkah kebijakan dalam rangka mengelola inflasi dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujar Tirta.

IHSG Melambat Jelang Libur Lebaran 1435 H


idx

http://berita.plasa.msn.com/nasional/jpnn/ihsg-melambat-jelang-libur-lebaran

 

JAKARTA – Laju kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) kian melambat jelang libur panjang Lebaran. Aksi profit taking terus terjadi meski investor asing masih konsisten melakukan aksi beli.

Pada penutupan perdagangan kemarin IHSG naik tipis 5,411 poin (0,106 persen) ke 5.098,641. Sebaliknya indeks LQ45 menipis 0,64 poin (0,07 persen) ke level 872,70. Sebanyak 151 saham naik, 118 turun, dan 236 stagnan. Investor asing memborong saham dengan pembelian bersih (foreign net buy) Rp 368,8 miliar.

Senior Research PT HD Capital Yuganur Wijanarko mengatakan, aksi jual menjelang libur panjang membuat konsolidasi minor untuk meredakan keadaan jenuh beli harian. Dalam situasi ini, Yuganur merekomendasikan akumulasi atau beli dalam rentang (range) untuk breakout ke level 5.145.

Akhir pekan ini IHSG akan bergerak di kisaran support 5.0805.050 dan resistance 5.145-5.250, ujarnya kemarin.

Sinarmas Investment Research memprediksi IHSG akhir pekan ini bergerak mixed di level 5.080-5.120. Akan dirilisnya data initial jobless claims AS yang diperkirakan naik ke 309 ribu dan data new home sales AS yang diproyeksi meningkat ke 461 ribu akan menjadi sentimen positif. Jepang juga akan merilis data inflasi yang diperkirakan di level 3,5 persen year on year (yoy).

Dari dalam negeri, masih ada sentimen soal hasil pilpres yang masih berlanjut dengan rencana gugatan melalui mahkamah Konstitusi (MK). Sementara itu di pasar uang, nilai tukar rupiah melemah ke Rp 11.531 per dolar Amerika Serikat (USD) dibandingkan Rp 11.498 per USD pada penutupan sebelumnya (kurs tengah BI).

Bursa Asia pada penutupan perdagangan kemarin mayoritas menguat. Indeks Straits Times naik 13,19 poin (0,39 persen) ke 3.353,89. Indeks Nikkei 225 turun 44,14 poin (0,29 persen) ke 15.284,42. Indeks Hang Seng menguat 169,63 poin (0,71 persen) ke 24.141,50. Indeks Composite Shanghai menanjak 26,57 poin (1,28 persen) ke 2.105,06. (gen/oki)

Rekom:
ADRO Adaro Energy 1.155 1.130 1.190
W IKA Wijaya Karya 2.670 2.645 2.850
PG AS Perusahaan Gas 6.000 5.875 6.250
PTBA Bukit Asam 11.125 10.790 11.400

BI: Inflasi Hingga Juni Masih Positif


grafik

http://berita.plasa.msn.com/bisnis/republika/bi-inflasi-hingga-juni-masih-positif

JAKARTA — Bank Indonesia menilai inflasi hingga Juni 2014 masih positif bagi pencapaian sasaran inflasi 3,5-5,5 persen pada 2014 dan 3-4 persen pada 2015.

“Bank Indonesia tetap mencermati berbagai risiko inflasi di semester II-2014 seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat El Nino,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs, Selasa (1/7).

Untuk itu, lanjut Peter, Bank Indonesia secara konsisten akan menempuh kebijakan dalam rangka mengelola inflasi dan meningkatkan koordinasi pengendalian inflasi dengan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

Inflasi Juni 2014 sendiri mengalami peningkatan sesuai dengan pola historisnya namun tetap terkendali. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juni mencatat inflasi sebesar 0,43 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sesuai dengan pola inflasi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Namun demikian, inflasi Juni tersebut masih terkendali dan bahkan lebih rendah dibandingkan angka historis dalam beberapa tahun terakhir yang rata-rata mencapai 0,56 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK tercatat sebesar 6,7 persen (yoy), masih melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak awal 2014.

Sebagaimana biasanya, inflasi menjelang Ramadhan masih didorong oleh inflasi volatile food yang mencapai 1,06 persen (mtm) atau 6,74 persen (yoy). Komoditas yang mengalami kenaikan tertinggi adalah bawang merah dan bawang putih serta daging ayam dan telur ayam.

Sementara itu, inflasi inti masih terkendali dan relatif stabil di kisaran 0,25 persen (mtm) atau 4,81 persen (yoy). Hal ini didukung oleh masih menurunnya harga komoditas global di tengah depresiasi Rupiah, permintaan yang masih termoderasi, serta ekspektasi inflasi yang terjaga.

Di sisi lain, inflasi administered prices sedikit meningkat menjadi 0,45 persen (mtm) atau 13,47 persen (yoy) disebabkan utamanya oleh penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan Rumah Tangga dengan daya listrik lebih dari 6600 VA.

Info Seputar Perbankan

Banking Information

Cerita Seks Dewasa | Cerita Ngentot | Cerita Panas | Cerita Hot

Kumpulan Cerita Seks Dewasa | Cerita Panas | Cerita Ngentot | Cerita Mesum Hot

Jati Mulyadi

the story of a little tree

Information & Technology

Banking Information

WordPress.com News

The latest news on WordPress.com and the WordPress community.