Author Archive: suryono1978

Neraca Perdagangan Surplus Topang Kinerja Transaksi Berjalan


Surplus perdagangan

Surplus perdagangan

https://id.berita.yahoo.com/neraca-perdagangan-surplus-topang-kinerja-transaksi-berjalan-171725388–finance.html

Jakarta (Antara) – Bank Indonesia memandang surplus neraca perdagangan Mei 2014 positif dalam mendukung kinerja transaksi berjalan triwulan II-2014.

“Kami akan terus mencermati risiko global dan domestik yang dapat mempengaruhi prospek defisit transaksi berjalan dan ketahanan eksternal,” kata Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs di Jakarta, Selasa.

Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2014, sesuai dengan publikasi Badan Pusat Statistik, mengalami surplus 0,07 miliar dolar AS setelah pada bulan sebelumnya mencatat defisit sebesar 1,96 miliar dolar AS.

Kinerja neraca perdagangan tersebut dipengaruhi oleh neraca perdagangan nonmigas Mei 2014 yang berbalik dari defisit menjadi surplus meskipun neraca perdagangan migas mencatat defisit yang meningkat dibandingkan kondisi April 2014.

Neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus 1,40 miliar dolar AS dibandingkan dengan defisit 0,92 miliar dolar AS pada April 2014, dipengaruhi ekspor nonmigas yang meningkat 6,95 persen (mtm) sementara impor nonmigas terkontraksi 12,05 persen (mtm).

Peningkatan ekspor nonmigas terutama terjadi pada komoditas utama lemak dan minyak hewan/nabati. Selain itu, ekspor batu bara dan ekspor produk manufaktur berupa berbagai produk kimia, alas kaki, dan kertas/karton juga mengalami peningkatan.

Menurut negara tujuan, peningkatan ekspor nonmigas Mei 2014 terutama didukung oleh kenaikan ekspor ke Tiongkok, India, dan Uni Eropa. Sementara itu, kontraksi impor nonmigas dipengaruhi oleh penurunan impor pada 8 dari 10 golongan barang utama seperti mesin & peralatan mekanik, mesin & peralatan listrik, dan besi & baja.

Perbaikan kinerja neraca perdagangan Mei 2014 tertahan oleh peningkatan defisit neraca perdagangan migas yang naik menjadi 1,33 miliar dolar AS dari 1,04 miliar dolar AS di bulan April 2014.

Meningkatnya defisit neraca perdagangan migas tersebut dipengaruhi oleh kontraksi ekspor migas sebesar 10,4 persen (mtm) akibat turunnya ekspor gas dan hasil minyak, sementara impor migas justru tercatat meningkat 0,38 persen (mtm) akibat bertambahnya impor minyak mentah

BI Publikasikan Laporan Kebijakan Moneter Triwulan I-2014


BIhttp://berita.plasa.msn.com/bisnis/republika/bi-publikasikan-laporan-kebijakan-moneter-triwulan-i-2014-1

JAKARTA — Bank Indonesia mempublikasikan Laporan Kebijakan Moneter triwulan I-2014 dan Laporan Nusantara Mei 2014.

Kedua Laporan Kebijakan Moneter dan Laporan Nusantara terbit secara triwulanan, yaitu pada setiap Februari, Mei, Agustus, dan November.

Seperti dikutip dari situs BI, perekonomian Indonesia pada triwulan I 2014 menunjukkan stabilitas ekonomi semakin terjaga dan ditopang penyesuaian ekonomi yang tetap terkendali.

Perkembangan tersebut tidak terlepas dari konsistensi kebijakan yang ditempuh Bank Indonesia dan Pemerintah sejak pertengahan 2013 untuk memperkuat stabilitas ekonomi dan mengelola pertumbuhan ekonomi agar bergerak secara seimbang dan berkesinambungan.

”Pada triwulan I 2014 dan April 2014, Bank Indonesia mempertahankan BI Rate pada 7,50%, dengan suku bunga LF dan suku bunga DF masing-masing sebesar 7,50% dan 5,75%,” sebut Laporan Kebijakan Moneter triwulan I-2014.

Kebijakan ini dinilai masih konsisten dengan upaya mengarahkan inflasi tetap berada dalam lintasan sasaran inflasi 4,5±1% pada 2014 dan 4,0%±1% pada 2015 sekaligus menurunkan defisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat.

”Kebijakan tersebut diperkuat koordinasi dengan pemerintah baik dalam konteks kebijakan siklikal mengelola permintaan domestik maupun kebijakan yang bersifat struktural dan jangka menengah,” sebutnya.

Sementara, Laporan Nusantara Mei 2014 menyebutkan pemetaan Bank Indonesia menunjukkan ketahanan ekonomi di beberapa daerah masih cukup kuat di tengah periode penyesuaian ekonomi domestik.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I 2014 tidak dialami di seluruh daerah, namun lebih banyak terjadi di ekonomi di Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang banyak ditopang oleh sektor pertambangan.

”Beberapa daerah di Jawa dan Sumatera juga mengalami perlambatan yang terutama dipengaruhi oleh bencana alam yang melanda pada awal tahun,” demikian isi Laporan Nusantara Mei 2014.

Berbeda dengan daerah lainnya, Jakarta dan Jawa Timur masih menunjukkan kenaikan pertumbuhan yang banyak ditopang oleh kenaikan kinerja sektor perdagangan dan sektor pengangkutan

Tekanan inflasi di sebagian besar daerah di Indonesia berada dalam tren yang menurun hingga April 2014. Perkembangan positif ini dipengaruhi oleh harga komoditas pangan yang menurun akibat mulai masuknya masa panen di beberapa daerah sentra produksi dan terjaganya kelancaran distribusi barang, meskipun pada awal tahun di sejumlah daerah sempat terjadi bencana alam.

Selain itu, peran aktif Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menempuh kebijakan guna meredam kenaikan harga juga berkontribusi pada terkendalinya harga pangan di berbagai daerah.

”Secara keseluruhan, tren penurunan inflasi di berbagai daerah diperkirakan dapat mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional tahun 2014 dalam kisaran 4,5±1%,” sebut laporan tersebut.​

16 Emiten Turut Serta dalam Institusional Investor Day 2014


Index BEIJAKARTA—Sebanyak 16 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) turut serta dalam acara Institusional Investor Day 2014 yang digelar selama dua hari, Rabu (7/5/2014) dan Kamis (8/5/2014). Acara tersebut akan digelar di Galeri Bursa Efek Indonesia, Gedung BEI Tower II Lantai 1, Jalan Jenderal Sudirman Kav 52-53 Jakarta. Dalam kegiatan tersebut, para emiten secara bergantian akan memberikan pemaparan kinerja dan prospek bisnisnya ke depan. Berikut emiten yang berpartisipasi di acara tersebut:

Rabu, 7 Mei 2014
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR)
PT Ciputra Development Tbk (CTRA)
 PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META)
PT Vale Indonesia Tbk. (INCO)
PT BW Plantation Tbk. (BWPT)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN)
PT Cipaganti Citra Graha Tbk. (CPGT)
PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)
 
Kamis, 8 Mei 2014
PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK)
PT Unilever Tbk. (UNVR)
 PT Adaro Energy Tbk. (ADRO)
PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR)
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN)
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJT)
PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG)
PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN)